Kamis, 17 Mei 2012

6 Tips Lindungi Diri di Media Sosial

Jakarta: Bergaul di situs media sosial memang menyenangkan. Tanpa perlu kemana-mana Anda bisa bertemu teman-teman dan kenalan baru. Saking senangnya, seringkali Anda lupa memproteksi diri dari kemungkinan ancaman pihak yang tidak bertanggungjawab.

Sebenarnya media sosial seperti Twitter dan Facebook sudah menyediakan fitur pelindung privasi, hanya user sering melupakannya. Ini ada enam tips aman bergaul di media sosial.

1. Manfaatkan fitur pelindung privasi

Sebal karena diganggu oleh orang tidak jelas di Facebook atau Twitter? Aktifkan fitur pelindung privasi, seperti memblok orang-orang yang mengganggu atau batasi cukup teman-teman tertentu saja yang dapat mengakses informasi tentang dirimu. Ini cara paling efektif ketimbang harus mengeluh atau justru memancing masalah dengan pihak lain.

2. Jangan umumkan rencana perjalanan Anda

Berbagi foto liburan atau jalan-jalan di media sosial memang asyik. Tapi jangan umumkan di media sosial kemana Anda akan bepergian, berapa lama, bersama siapa, dan sebagainya. Bisa saja ada pihak yang menguntit Anda dan melakukan hal-hal jahat.

3. Jangan terima friend request yang mencurigakan

Lihat dulu profil orang yang ingin menjadi teman Anda di media sosial. Jangan asal terima saja, apalagi memberi dia akses ke informasi tentang diri Anda. Jika ada perasaan tidak sreg atau profilnya sudah mencurigakan, jangan terima ya. Akan menyesal jika ternyata dia hanya akan mengirim spam atau hoax ke Anda.

4. Jangan berbagi terlalu banyak info pribadi

Anda memang senang mendapat ucapan met ultah, met wisuda, dan banyak lagi. Asal Anda tahu kapan informasi penting yang layak dibagikan ke media sosial atau tidak. Info seperti alamat rumah, nomor telepon rumah dan ponsel sebaiknya jangan diumbar ke umum, sebab dapat dimanfaatkan para cybercrime.

5. Jangan asal klik link

Ada banyak malware atau virus berkeliaran di internet. Kebanyakan menelusup dalam link yang di-share ke orang-orang di media sosial. Maka jika menerima ajakan untuk mengklik suatu link, jangan asal klik ya. Tanya dulu ke pengirimnya apa isi link itu dan apa maksudnya.

6. Jangan mudah percaya orang

Banyak predator di dunia maya yang memanfaatkan anak-anak remaja atau user yang masih polos. Biasanya mereka menyamar jadi orang lain yang seolah-olah baik, senang mendengarkan curhat, ingin membantu, dan sebagainya. Maka jangan mudah percaya dengan kenalan baru di media sosial. Apalagi jika tidak satupun teman Anda yang tahu siapa dia. Tetap jaga jarak dan jangan berikan info pribadimu ke orang seperti mereka.

Nah, sederhana kan sebenarnya untuk bisa aman di dunia maya?
(securitynewsdaily.com/DOR)

Hati-Hati Transaksi Online Perbankan dengan WiFi Publik

SEMAKIN tinggi teknologi, kian canggih pula efeknya, baik maupun buruk. Satu di antaranya penjahat dunia maya yang mengincar transfer online perbankan yang menggunakan perangkat mobile dan jaringa WiFi umum.

Kaspersky Lab mengatakan data pada kebanyakan perangkat mobile bisa dengan mudah jatuh ke tangan para penjahat dunia maya. Data itu merupakan hasil yang ditemukan oleh para pakar Kaspersky Lab berdasarkan riset yang dilakukan Harris Interactive pada Februari hingga Maret 2012.

Penelitian bertujuan memahami perilaku pelanggan terhadap teknologi modern dan ancaman keamanan. Perusahaan melakukan survei terhadap 9.000 pengguna perangkat mobile di Amerika Serikat, Eropa, dan Rusia.

Survei itu juga mengungkap kenyataan bahwa solusi keamanan hanya ter-install pada setengah dari tablet, seperempat ponsel atau smartphone. Padahal 82 persen pengguna perangkat mobile memiliki software antivirus di komputer dan laptop mereka.

Mereka tetap tidak menggunakan solusi keamanan pada perangkat mobile. Satu di antaranya aplikasi Kaspersky Mobile Security yang didesain untuk melindungi perangkat mobile maupun data dan informasi di dalamnya.(Kaspersky/wtr5)

Apple akan Luncurkan iPad Harga Rp2 Juta?

PERUSAHAAN teknologi komunikasi asal Amerika Serikat, Apple, dirumorkan akan meluncurkan iPad berlayar tujuh inci.

Di dalam blog Imore diungkapkan pula kalau komputer tablet penerus iPad baru itu akan dibanderol dengan harga sekitar Rp2 juta-Rp2,5 juta. Artinya, jauh lebih murah ketimbang harga tiga generasi pendahulunya.

Blog yang dikenal dengan keakuratannya dalam merilis rumor tentang Apple itu mengatakan iPad berlayar tujuh inci tersebut akan dirilis pada Oktober 2012. Meski mengusung layar yang lebih kecil, resolusinya sama seperti iPad baru, yakni 2.048x1.536 piksel.

Menurut sang penulis blog, Rene Ritchie, jika berita tersebut akurat, kerapatan pikselnya sekitar 326 ppi atau sama dengan Iphone 4S dan lebih tinggi daripada Ipad baru yang kerapatannya 264 ppi.

PandaLab: 80 Persen Virus yang Beredar adalah Trojan

Jakarta: Sebanyak 80 persen virus atau malware yang beredar di jaringan adalah Trojan. Data itu merupakan laporan yang dihimpun PandaLab yang mengidentifikasi lebih dari enam juta sampel malware baru selama Januari hingga Maret 2012.

Apa itu Trojan? Ini adalah jenis virus komputer yang menginfeksi gadget Anda tanpa Anda sadari. Diam-diam dia merusak dari dalam. Biasanya Trojan akan menyamar dalam bentuk file atau program seperti pada PDF, sehingga pengguna tidak tahu bahwa itu virus berbahaya. Jenis ini juga tidak mereplikasi diri seperti worm atau virus kebanyakan.

Dulu, jenis worm memang terbanyak menginfeksi komputer. Tapi selama tiga bulan belakangan ternyata Trojan lebih mendominasi. Definisi malware sendiri sudah semakin blur sejak para kriminal cyber melakukan banyak inovasi. Kini Trojan menjadi bagian yang lebih besar dari serangan malware di masa lalu.

PandaLabs menemukan satu jenis virus yang mereka sebut sebagai “Trojan Polisi”. Banyak korban menerima  pesan seolah-olah dari Departemen Keadilan Amerika yang menginformasikan mereka telah melanggar hukun dengan mengakses situs pornografi anak-anak, sehingga harus membayar denda tertentu jika tak ingin komputernya di-banned.

Menurut PandaLabs, negara yang komputernya paling banyak terinfeksi malware adalah China (54,10 persen), Thailand (47,15 persen), dan Turki (42,75 persen). Disusul kemudian oleh Rusia, Peru, Ekuador, Spanyol, Argentina, Polandia, dan Chili. (Securitynewsdaily.com/DOR)

Wow, Pasang Implan buat Tempel iPod di Tangan

New Jersey: Ada-ada saja kelakukan juru tindik profesional Dave Hurban yang tidak bisa dipisahkan dari iPod miliknya.

Hurban, 21, yang bekerja di sebuah studio tato di Newfield, New Jersey, memasang empat implan besi di pergelangan tangannya agar iPod miliknya bisa menempel di pergelangan tangannya.

"Saya baru saja menciptakan jam tangan yang tidak perlu tali," ujar Hurban mengenai iPod miliknya yang dipasang untuk menampilkan jam.

Hurban mengisahkan bagaimana dia mengukur empat tepi dari iPod miliknya di tangannya dan memasang implan empat besi titanium di dalam kulitnya. Setelah luka dari impan itu sembuh, dia bisa menempelkan iPod miliknya secara magnetis.

"Cara ini lebih sederhana dari yang Anda kira," ujar Hurban yang mengunggah video cara dia memasang impan itu di YouTube. Video itu telah dilihat sebanyak 900 ribu kali dalam tempo dua pekan.

Hurban menyebut implannya itu menarik perhatian dalam konvensi tato di Baltimore pada akhir pekan lalu.

"Saya ditemui oleh 400 orang dan mereka sangat kagum dengan impan ini," pungkas Hurban.

Virus Bisa Menghasilkan Listrik? Ini Bukan Mimpi

JAKARTA--Para ilmuwan dari Lawrence Berkeley National Laboratory (Berkeley Lab) milik Departemen Energi Amerika Serikat telah mengembangkan cara untuk menghasilkan listrik dari virus tak berbahaya. Caranya, energi mekanik dari virus dikonversikan menjadi listrik.

"Penelitian lanjutan dibutuhkan, tapi hasil kerja kami merupakan langkah pertama yang menjanjikan dalam pengembangan pembangkit listrik personal yang digunakan untuk peralatan-nano dan peralatan berbasis elektronika virus (viral electronics)," kata ilmuwan Teknik Biologi Berkeley Lab, Seung-Wuk Lee, dalam jurnal Nature Nanotechnology.

Bersama dua rekannya, Ramamoorthy Ramesh dan Byung Yang Lee, Seung-Wuk Lee menguji coba cara tersebut dengan menciptakan sebuah generator yang mampu menghasilkan energi yang cukup untuk menyalakan layar kristal-liquid kecil.

Generator itu menghasilkan listik ketika sebuah elektroda seukuran perangko yang dilapisi virus khusus diketuk dengan jari. Virus dalam elektroda itu mengkonversi kekuatan ketukan (energi mekanik) ke tenaga listrik.

Alat itu merupakan generator pertama penghasil tenaga listrik yang memanfaatkan sifat piezoelektrik dari bahan biologis. Piezoelektrik adalah akumulasi muatan (listrik) dalam bentuk padat yang memberikan respon terhadap tekanan mekanis.

Virus M13 yang digunakan dalam elektroda ciptaan Lee dan rekan-rekannya hanya menyerang bakteri dan tidak berbahaya bagi manusia. Virus tersebut mampu melipatgandakan diri (jutaan) dalam hitungan jam sehingga pasokan energi tetap tersedia.

Lee menjelaskan generator mampu menghasilkan arus hingga enam nano-ampere dan voltase sebanyak 400 mili-volt ketika mendapat tekanan dari jari. Energi itu cukup untuk menampilkan angka "1" dalam layar yang membutuhkan seperempat tegangan dari baterai AAA. Dalam tayangan video resminya, Lee menggambarkan bagaimana proses konversi energi itu dapat terjadi dengan memanfaatkan virus.

"Mengingat alat-alat bioteknologi dari virus rekayasa genetik dapat diproduksi dalam skala besar, bahan piezoelektrik berbasis virus dapat menawarkan jalan sederhana untuk pengembangan mikroelektronik baru pada masa depan," kata Lee.